Anatomi Dan Fisiologi Manusia


BAB I
PENDAHULUAN
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

1.1    LATAR BELAKANG
Anatomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisah-misahkan atau mengurai. Dan tomos yang artinya memotong-motong, jadi anatomi berarti mengurai dan memotong. Ilmu bentuk dan susunan tubuh di peroleh dengan cara mengurai badan melalui potongan bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh satu dengan yang lainnya sedangkan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal fungsi
atau pekerjaan dari tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat  tubuh tersebut dan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh orang sakit kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat-alat dari susunan tubuh manusia yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Makanisme dan sifat khusus tubuh manusia hidup di luar pengendalian kita sendiri, misalnya rasa haus dan  lapar yang membuat kita mencari minum dan makan, perasaan dingin membuat kita mencari kehangatan dan perlindungan.
Manusia sebenarnya bergerak secara otomatis karena kita mempunyai perasaan, fikiran,  dan pengetahuan yang merupakan suatu rangkaian kehidupan yang otomatis memungkinkan kita hidup pada berbagai keadaan. Pada manusia gugusan sel berfungsi khusus yang terdiri dari system saluran pencernaan untuk  mencerna dan mengabsorpsi makanan. System pernafasan berfungsi untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida di sebut tata cara kerja. Pada masing-masing system  berperan dalam fungsi tubuh secara keseluruhan, jadi ilmu fisiologi adalah ilmu yang berfungsi untuk menjelaskan faktor-faktor fisik dan kimia yang bertanggung jawab terhadap asal-usul perkembangan dan kemajuan kehidupan dari  virus atau bakkteri yang paling sederhana sampai manusia yang paling rumit.
1.2    RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas penyusun mengambil rumusan masalah tentang ” Anatomi dan Fisiologi Manusia ”.



1.3    TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas kuliah Anatomi dan Fisiologi di STIKES BAKTI KENCANA BANDUNG.
1.4    MANFAAT
Dari Penyusununan makalah ini diharapkan bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya khususnya bagi penulis dan para pembaca umumnya tentang anatomi dan fisiologi manusia.
1.5    SISTEMATIKA PEMBAHASAN
BAB I Pendahuluan berisi tentang Latar belakang maslah, Rumusan masalah, Tujuan , Manfaat dan Sistematika pembahasan.
BAB II Pembahasan berisi tentang sistem anggota gerak,sistem peredaran darah,sistem pernafasan,sistem indera,sistem ekresi,sistem pencernaan,sistem reproduksi,sistem saraf dan sistem endokrin.
BAB III Penutup berisi tentang Kesimpulan dan Saran.
BABIV Daftar Pustaka berisi tentang sumber dan literarur yang digunakan dalam















BAB II
PEMBAHASAN
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA


2.1  SISTEM ANGGOTA GERAK
  1. SISTEM RANGKA
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu.
Fungsi kerangka manusia sangat signifikan yaitu menahan seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh, melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru, tempat melekatnya otot-otot, untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot, tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah, memberikan bentuk pada bangunan tubuh.
Rangka tubuh manusia dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu :
*      SKELETON AKSIAL
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan.
Macam-macam skeleton aksial antara lain :
1.      Tulang tengkorak ( Cranium )
Tulang-tulang Cranium terbagi dalam 2 golongan:
                 Yang mengelilingi otak disebut: Neurocranium, terdiri dari Os occipitale (Tulang kepala belakang), Os temporale (Tulang pelipis), Os sphenoidale (Tulang badji),  



Os frontale (Tulang dahi), Os parietale (Tulang ubun-ubun), Os ethmoidale (Tulang tapis).
Yang membentuk muka disebut: Splanchnocranium, terdiri dari Os maxillare (Tulang rahang atas), Os mandibulare (Tulang rahang bawah), Os zygomaticum (Tulang pipi), Os nasale (Tulang hidung), Os lacrimale (Tulang air mata), Vomer (Tulang pisau kuku), Concha nasalis inferior (Tulang kerang hidung bawah).
Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutura antara lain  :
-       Sutura lambdoidea: Os occipitale – Ossa parietalia.
-       Sutura sagitalis: Antara Ossa parietalia.
-       Sutura coronalis: Os frontale – Ossa parietalia.
-       Sutura squamosa: Os temporale – Os parietale.
-       Sutura parietomastoidea: Os parietale – Processus mastoideus.
-       Sutura sphenofrontalis: Os sphenoidale – Os frontale.
-       Sutura sphenomaxillaris: Os sphenoidale – Maxilla.
-       Sutura maxillolacrimalis: Os maxilla – Os lacrimale.
-       Sutura zygomaticomaxillaris: Os zygomaticum – Maxilla.
-       Sutura zygomaticotemporalis: Os zygomaticum – Os temporale.

Sebagian besar dari Os sphenoidale, Os temporale, Os occipitale dan                     sebagian kecil dari Os frontale, Os ethmoidale, membentuk dasar rongga  tengkorak (Basis cranii).

Rongga-rongga dalam tengkorak:
Yang penting:
-       Cavum cranii (rongga tengkorak).
-       Cavum nasi (rongga hidung).
-       Orbita (lekuk mata).
Pada Cavum cranii, dasarnya disebut Basis cranii, atapnya Calvaria cranii. Permukaan Basis cranii terdapat lekuk: Fossa cranii anterior, Fossa cranii media, Fossa cranii posterior.
Rongga hidung berhubungan dengan rongga sekitarnya:
-       Dengan Sinus maxillaris melalui Hiatus maxillaris.
-       Dengan Sinus frontalis melalui Apertura sinus frontalis.
-       Dengan Sinus sphenoidalis melalui Apertura sinus sphenoidalis.
-       Dengan Orbita melalui Canalis nasolacrimalis

1.      Tulang Dada
Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. pada sisi kiri dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama dengan rusuk, tulang dada memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan  Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:
-       Tulang hulu / manubrium. terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua.
-       Tulang badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
-       Tulang taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan
Gambar 3. Tulang Dada
2.      Tulang Rusuk
Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan tulang dada membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu:
-      
Gambar : Tualng rusuk
 
Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan.
-       Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada
-       Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.
Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya: melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan, melindungi lambung, limpa dan ginjal, dan membantu pernapasan.
Gambar 4. Tulang Rusuk
3.      Ruas Tulang Belakang
Ruas-ruas tulang belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 buah tulang dengan bentuk tidak beraturan. ke 33 buah tulang tersebut terbagai atas 5 bagian yaitu:
a.      Tujuh ruas pertama disebut tulang leher. ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan.
b.      Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk.
c.       Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang. Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot.
d.      Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang.
e.      Bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx), tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu.
Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga keseimbangan. menyokong kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot, rusuk dan beberapa organ.
Gambar 5. Ruas Tulang Belakang
*      SKELETON APENDIKULAR
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton apendikular  terdiri dari :
1.    Anggota gerak atas (extremitas superior)
Terdiri dari beberapa tulang diantaranya yaitu :
-       Scapula (Tulang belikat).
-       Clavicula (Tulang selangka).
-       Humerus (Tulang lengan atas).
-       Radius (Tulang pengumpil).
-       Ulnae (Tulang hasta).
-       Tulang-tulang tangan:
a.      Ossa carpalia (Tulang-tulang pangkal tangan), terbagi 2 baris yaitu proximalis (I) dan distalis (II). Pada baris I: Os naviculare (Tulang perahu), Os lunatum (Tulang bulan), Os triquetrum (Tulang bersudut tiga), Os pisiforme (Tulang biji jagung). Baris II: Os multangulum majus (Tulang bersudut-sudut besar), Os multangulum minus (Tulang bersudut-sudut kecil), Os capitatum (Tulang berkepala), Os hamatum (Tulang bercuat).
b.      Ossa metacarpalia (Tulang-tulang tapak tangan).
c.       Phalanges (Tulang-tulang ruas jari), terdiri dari 3 ruas kecuali ibu jari 2 ruas.
Gambar 6.  Extremitas atas
2.      Anggota gerak bawah (extremitas inferior)
Terdiri dar beberapa tulang yaitu :
A.      Os coxae (Tulang pangkal paha), tulang panggul kanan-kiri melekat di garis medianus muka dengan persambungan rawan Symphisis pubis & di belakang dengan Os sacrum melalui persendian Amphiarthrosis sacroiliaca. Maka terbentuklah gelang panggul atau Cingulum extremitatis inferioris. Os coxae terdiri dari 3 tulang, yaitu Os ilium (Tulang usus), Os pubis (Tulang kemaluan), Os ischium (Tulang duduk). Bersatu pada lekuk sendi panggul yaitu Acetabulum.
B.      Os femur (Tulang tungkai atas).
C.      Os tibia (Tulang kering).
D.      Os fibula (Tulang betis).
E.       Ossa tarsalia (Tulang-tulang pangkal kaki), yaitu: Talus, Calcaneus, Os naviculare pedis, Os cuboideum, Os cuneiforme primum, Os cuneiforme secundum, Os cuneiforme tertium.
F.       Ossa metatarsalia (Tulang-tulang tapak kaki).
G.     Ossa phalanges (Tulang-tulang ruas jari).
Gambar 7. Extremitas bawah
  1. SISTEM OTOT
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fugnsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka.
Arti definisi / pengertian Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk, struktur dan fungsi yang sama. Jadi jaringan otot adalah sekumpulan sel-sel otot. Untuk menggerakkan anggota tubuh kita, diperlukan sistem otot. Sistem otot terdiri dari beberapa bagian yang saling terpisah yang disebut otot-otot. Sebagian besar otot kita melekat pada kerangka tubuh. Otot dapat mengerut dan dapat juga menegang. Oleh karena itu, susunan otot adalah suatu sistem alat untuk menguasai gerak aktif dan posisi tubuh kita. Pada setiap otot terlihat beberapa empal yang merupakan bagian yang aktif mengerut.
Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
-       kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek.
-       Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi.
-       Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi
Menurut letaknya, otot dibedakan menjadi otot-otot batang badan, otot-otot anggota gerak dan otot-otot kepala. Otot-otot batang badan terdiri dari otot-otot perut, otot-otot punggung, otot-otot dada dan otot-otot leher. Otot punggung tidak terlihat dari permukaan tubuh. Otot punggung berfungsi untuk gerak-gerik tulang belakang. Otot perut terentang antara gelang panggul dan rangka dada. Otot-otot tersebut dapat memendek secara aktif.
Bagian – bagian otot terdiri dari sarkolema ( membran pelindung otot ), sarkoplasma ( cairan sel otot tempat miofibril dan miofilamen ) , miofibril ( serat-serat otot ), dan miofilamen ( benang halus yang berasal dari miofibril ).
Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni : miofilamen homogen (terdapat pada otot polos) dan miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik).Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.
Menurut Jenisnya otot dibagi menjadi 3 jenis yang masing-masing mempunyai sifat dan fungsinya masing-masing diantaranya  adalah :

1.    Otot Polos ( Otot Volunter )
-       Nama lain : otot alat-alat dalam / visceral / musculus nonstriated / otot involunter
-       Struktur : bentuk serabut panjang seperti kumparan, dengan ujung runcing, dengan inti berjumlah satu terletak dibagiann tengah.
-       Kontraksi : tidak menurut kehendaK atau diluar kendali sistem saraf pusat, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.
-       Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti lambung dan usus.
2.    Otot Lurik ( Otot Rangka )
-       Nama lain: otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot involunter
-       Struktur : serabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap, memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir.
-       Kontraksi: menurut kehendak kita (dibawah kendali sistem syaraf pusat), gerakan cepat, kuat, mudah lelah dan tidak beraturan.
-       Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel, Contoh otot pada lengan.
3.    Otot Jantung ( Cardiak )
-       Nama lain: Myocardium atau musculus cardiata atau otot involunter
-       struktur : Bentuk serabutnya memanjang, silindris, bercabang. Tampak adanya garis terang dan gelap. memiliki satu inti yang terletak di tengah
-       Kontraksi: tidak menurut kehendak, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah
-       Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari).
Pada anggota gerak atas kita terdapat otot bahu, otot lengan atas, otot lengan bawah dan otot tangan. Sedangkan otot-otot anggota gerak bawah dapat dibedakan atas otot pangkal paha, otot tungkai atas, otot tungkai bawah dan otot kaki.
Otot kepala terdiri dari otot-otot wajah dan otot kunyah. Otot wajah pada satu atau kedua ujungnya menempel pada kulit sehingga kita dapat menggerakkan kulit wajah (muka) kita. Otot ini disebut juga otot mimik. Otot mimik terkumpul di sekitar mulut, hidung, mata dan telinga, sebagian ke daerah leher dan ke daerah kepala. Otot kunyah melekat pada rahang bawah, diantaranya yaitu otot lidah yang berpangkal pada tulang lidah, rahang bawah dan tengkorak. Otot ini menentukan gerakan lidah kita. 
Jenis Dan Macam Gangguan Pada Otot Manusia yang sering dialami oleh otot manusia adalah :
-       Kelelahan Otot
 Kelelahan otot adalah suatu keadaan di mana otot tidak mampu lagi melakukan kontraksi sehingga mengakibatkan terjadinya kram otot atau kejang-kejang otot.
-       Atrofi Otot
Atrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang menjadi kecil dan kehilangan fungsi kontraksi. Biasanya disebabkan oleh penyakit poliomielitis.
-       Distrofi Otot
Distrofi otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada anak-anak karena adanya penyakit kronis atau cacat bawaan sejak lahir.
-       Kaku Leher
Kaku leher adalah suatu kelainan yang terjadi karena otot yang radang / peradangan otot trapesius leher karena salah gerakan atau adanya hentakan pada leher serta menyebabkan rasa nyeri dan kaku pada leher seseorang.
-       Hipotrofi Otot
Hipotrofi otot adalah suatu jenis kelainan pada otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan tampak kuat disebabkan karena aktivitas otot yang berlebihan yang umumnya karena kerja dan olahraga berlebih.
-       Hernia Abdominalis
Hernia abdominalis adalah kelainan pada dinding otot perut yang mengakibatkan penyakit hernia atau turun berok, yaitu penurunan usus yang masuk ke dalam rongga perut.
Gambar 8. Jenis Otot
2.1  SISTEM PEREDARAN DARAH
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
A.   Jantung
Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar :
lamina panistalis di sebelah luar dan lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung.
Jantung memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang terdapat di antara serambi dan bilik jantung yang berfungsi mencegah aliran dari bilik keserambi selama sistol dan katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke bilik selama diastole.
Terletak dalam pericardium di mediastinum. Mempunyai tiga permukaan: facies sternocostalis (anterior), facies diaphragmatica (inferior) dan basis cordis (posterior). Apexnya mengarah ke bawah, depan dan kiri. Apex cordis dibentuk oleh ventrikel kiri, setinggi spatium intercostalis VI, 3,5 inci (9 cm) dari garis tengah. Denyut apex dapat diinspeksi dan dipalpasi pada orang hidup.
Lapisan jantung terdapat 3 bagian yaitu :
A.      Pericardium merupakan kantung yang membungkus jantung
Pericardium terbagi dua:
1.    Pericardium fibrosum yang membungkus jantung paling luar dan paling kuat.
2.    Pericardium serosum dan terbagi menjadi:
-  Parietalis
-  Visceralis (epicardium)
-  Serta ruangan diantaranya cavitas pericardialis
B.        Kemudian lapisan berikutnya adalah otot jantung (miocardium)
C.        Dan terakhir membran sebelah dalam endotelium (endocardium)
Arteri yang memperdarahi jantung adalah a.coronaria kanan dan kiri, berasal dari aorta tepat di atas katup semilunar aortic. Jantung dipersarafi oleh serabut simpatis dan parasimpatis sistem saraf otonom melalui plexus cardiacus. Saraf simpatis berasal dari trunkus simpatikus dan saraf parasimpatis berasal dari n.vagus. Sistem penghantar pada kontraksi jantung, yaitu dimulai dari nodus sinuatrialis (=pacemaker), kemudian nodus atrioventricularis, kemudian fasciculus atrioventricularis dan cabang terminal kanan kirinya (berkas His), dan berakhir di pleksus subendokardial serabut Purkinje.

Gambar 9. Jantung
B.    Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri atas 3 jenis: arteri, vena dan kapiler.
-       Arteri membawa darah dari jantung dan disebarkan ke berbagai jaringan tubuh melalui cabang-cabangnya. Arteri yang terkecil, diameternya <0,1 mm, dinamakan arteriol. Persatuan cabang-cabang arteri dinamakan anastomosis. Pada arteri tidak mempunyai katup.
-       Vena adalah pembuluh yang mengalirkan darah kembali ke jantung; banyak vena mempunyai katup. Vena yang terkecil dinamakan venula. Vena yang lebih kecil, atau cabang-cabangnya, bersatu membentuk vena yang lebih besar, yang seringkali bersatu satu sama lain membentuk pleksus vena. Arteri profunda tipe sedang sering diikuti oleh dua vena masing-masing pada sisi-sisinya dan dinamakan venae comitantes.
-       Kapiler adalah pembuluh mikroskopik yang membentuk jalinan yang menghubungkan arteriol dengan venula. Pada beberapa daerah tubuh, terutama pada ujung-ujung jari dan ibu jari, terdapat hubungan langsung antara arteri dan vena tanpa diperantarai kapiler. Tempat hubungan seperti ini dinamakan anastomosis arteriovenosa.
Di daerah kepala ada penamaan tersendiri pembuluh-pembuluh darah yang memperdarahi otak, yaitu Lingkaran Willisi, yaitu dua arteri vertebral yang di belakang dan dua arteri karotis yang di depan bersatu membentuk lingkaran.
Gambar 10. Arteri dan Vena
Sistem peredaran darah manusia terdiri dari :
-       Peredaran darah Kecil
Melalui :Ventrikel kanan à Arteri pulmonalis àParu - paru àVena pulmonalisà Atrium kiri.
Atau
Jantung à Paru-paru à Jantung
-       Peredaran darah Besar
Melalui :Ventrikel kiri à Aorta à Arteri à Arteriola à Kapiler à Venula à Vena à Vena cava superior dan vena cava inferior à Atrium kanan.
Atau
Jantung à Seluruh tubuh à Jantung
Gambar 11. Peredaran darah
2.2  SISTEM PERNAFASAN
Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.
Pertukatan gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel terus berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas.
Organ pernafasan terdiri dari organ yang saling bergantung satu sama lain dalam mempertahankan system pernafasan yaitu nares anterior, rongga hidung ( vestibulum nassi ), nares posterior, Pharynx ( tekak ), Larynx, trachea, bronkus, paru – paru.
Proses pernafasan manusia dimulai dari Udara masuk melalui lubang hidung à melewati nasofaring à melewati oralfarink à melewati glotis à masuk ke trakea à masuk ke bronchus à bronchioles à alveolus à Difusi O2 dan CO2.
Mekanisme pernafasan menurut jenisnya terdiri dari 2 jenis pernafasan yaitu mekanisme pernafasan dada dan mekanisme pernafasan perut.
-       Mekanisme Pernafasan Dada
Fase Inspirasi pernapasan dada. Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi à tulang rusuk terangkat (posisi datar) à Paru-paru mengembang à tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar à udara luar masuk ke paru-paru
Fase ekspirasi pernapasan dada Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk relaksasi à tulang rusuk menurun à paru-paru menyusut à tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar à udara keluar dari paru-paru.
-       Mekanisme Pernafasan Perut
Fase inspirasi pernapasan perut.    Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut: sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi à posisi dari melengkung menjadi mendatar à paru-paru mengembang à tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar à udara masuk .
Fase ekspirasi pernapasan perut. Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut: otot diafraghma relaksasi à posisi dari mendatar kembali melengkung àparu-paru mengempis à tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar àudara keluar dari paru-paru.
Gambar12. Paru-paru
2.3  SISTEM INDERA
  1. Indera Penglihatan
Alat penglihatan terdiri atas bola mata, saraf penglihatan, dan alat-alat tambahan mata.
Orbita (lekuk mata) adalah sebuah rongga berbentuk limas dalam kerangka wajah; alas limas ini terletak di sebelah anterior dan puncaknya di sebelah posterior. Di dalam masing-masing orbita terdapat (1) bulbus oculi yang dilindunginya, begitu pula (2) otot (musculi bulbi), (3) saraf (n.opticus), (4) fascia, (5) lemak, dan (6) pembuluh yang berkaitan dengan bulbus oculi, serta juga (7) hampir seluruh peranti air mata (glandula lacrimalis dan saccus lacrimalis). Tulang-tulang yang membentuk rongga orbita dilapisi periorbita (periosteum). Periorbita membentuk pembungkus fascial untuk isi orbita. Bola mata (bulbus oculi) terbenam dalam corpus adiposum orbitae, namun terpisah darinya oleh selubung fascia bola mata. Bola mata terdiri atas tiga lapisan, dari luar ke dalam adalah:
1.    Tunica fibrosa.
Tunica fibrosa terdiri atas (1) bagian posterior yang opak/sclera dan (2) bagian anterior yang transparan, cornea. Sclera merupakan jaringan ikat padat fibrosa dan tampak putih. Sclera langsung bersambung dengan cornea di depannya pada batas cornea-sclera, atau limbus. Cornea merupakan struktur yang transparan dan tersusun atas (a) epitel cornea, (b) substansia propria, (c) lamina limitans posterior dan (d) endotel.
2.    Tunica vasculosa.
Dari belakang ke depan, disusun oleh: (1) choroidea, (2) corpus ciliare dan (3) iris. Choroidea terdiri atas lapis luar berpigmen dan lapis dalam yang sangat vaskular. Corpus ciliare ke belakang bersambung dengan choroidea, dan ke anterior, terletak di belakang tepi perifer iris. Corpus ciliare terdiri atas: (a) corona ciliaris, (b) processus ciliares dan (c) m.ciliaris.
3.    Tunica sensoria bulbi atau retina.
Retina terdiri atas (1) pars pigmentosa di luar dan (2) pars nervosa di sebelah dalam. Permukaan luarnya melekat pada choroidea dan permukaan dalamnya berkontak dengan corpus vitreum. Tiga perempat posterior retina merupakan organ reseptornya. Ujung anterior membentuk cincin berombak, yaitu ora serrata, di tempat inilah jaringan saraf berakhir. Bagian anterior retina bersifat non-reseptif dan hanya terdiri atas sel-sel pigmen dengan lapisan epitel silindris di bawahnya. Bagian anterior retina ini menutupi processus ciliares dan bagian belakang iris. Di pusat bagian posterior retina terdapat daerah lonjong kekuningan, yaitu macula lutea (=bintik kuning). Bagian tengahnya berlekuk, disebut fovea centralis. N.opticus meninggalkan retina lebih kurang 3 mm medial dari macula lutea melalui discus n.optici (=bintik buta).
  1. Indera Pendengaran
Alat pendengaran dapat dibagi menjadi telinga luar, telinga tengah atau cavum tympani, dan telinga dalam atau labyrinthus. Yang terakhir ini mengandung organ-organ pendengaran dan keseimbangan.
1.    TELINGA LUAR
-       Auricula mempunyai bentuk khas. Terdiri atas lempeng tulang rawan elastis tipis yang ditutupi kulit. Auricula memiliki otot intrinsik dan ekstrinsik, yang disarafi n.facialis.
-       Meatus acusticus externus adalah tabung berkelok yang terbentang antara auricula dan membrana tympani. Pada  orang dewasa panjangnya lebih kurang 2,5 cm dan dapat diluruskan untuk memasang otoskop dengan menarik auricula ke atas dan belakang. Pada anak, auricula cukup ditarik lurus ke belakang, atau ke bawah dan belakang. Daerah meatus yang paling sempit lebih kurang 5 mm dari membrana tympani dan bagian ini disebut isthmus. Sepertiga meatus bagian luar mempunyai kerangka tulang rawan elastis dan dua pertiga dalam oleh tulang, yang dibentuk oleh lempeng tympani. Meatus dilapisi kulit dan sepertiga bagian luarnya memiliki rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar serumen.
2.    TELINGA TENGAH
-       Cavum tympani adalah ruang berisi udara dalam pars petrosa ossis temporalis yang dilapisi membran mukosa. Di dalamnya didapatkan tulang-tulang pendengaran. Merupakan suatu ruang mirip celah sempit yang serong, dengan sumbu panjang terletak lebih kurang sejajar dengan bidang membrana tympani. Berhubungan ke depan, melalui tuba auditiva dengan nasopharynx dan ke belakang dengan antrum mastoideum. Cavum tympani memiliki atap, dasar, dinding anterior, posterior, lateral dan medial.
-       Membrana tympani adalah membran fibrosa tipis yang berwarna kelabu mutiara. Permukaan luarnya ditutupi epitel berlapis gepeng dan permukaan dalamnya oleh epitel silindris rendah. Membran tympani ini terpasang serong, menghadap ke bawah, depan dan lateral. Membaran tympani berbentuk bulat, dengan garis tengah lebih kurang 1 cm.
-       Ossicula auditus ialah malleus, incus dan stapes. Malleus adalah osikulum terbesar, terdiri atas caput, collum, processus longum atau manubrium, sebuah processus anterior dan processus lateralis. Incus memiliki corpus besar dan dua lengan. Stapes memiliki caput, collum, dua lengan dan sebuah basis.
-       Tuba auditiva meluas dari dinding anterior cavum tympani ke bawah, depan dan medial sampai ke nasopharynx. Berhubungan dengan nasopharynx setelah berjalan di atas tepi atas m.constrictor pharyngis superior.
3.    TELINGA DALAM ( LABYRINTHUS )
-       Labyrinthus terletak dalam pars petrosa ossis temporalis, medial terhadap telinga tengah. Terdiri atas (1) labyrinthus osseus, berupa sejumlah rongga dalam tulang tersebut, dan (2) labyrinthus membranaceus, yang terdiri atas banyak saccus dan ductus bermembran, di dalam labyrinthus osseus. Labyrinthus osseus terdiri atas tiga bagian: vestibulum, canalis semicircularis, dan cochlea, ketiganya merupakan rongga-rongga yang terletak dalam substansi tulang padat. Vestibulum merupakan bagian pusat labyrinthus osseus, terletak posterior terhadap cochlea dan anterior terhadap canalis semicircularis.
-       Cochlea bermuara pada bagian anterior vestibulum. Umumnya terdiri atas satu tiang di pusat, yaitu modiolus, yang dikelilingi tabung tulang sebanyak dua setengah putaran. Setiap putaran berikutnya, memiliki radius yang makin kecil, sehingga bangunan keseluruhannya berbentuk kerucut.
  1. Indera Peraba kulit
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1.5 m2 dengan berat kira-kira 15% berat badan. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras dan juga bergantung pada lokasi tubuh. Warna kulit berbeda-beda dari kulit yang berwarna terang (fair skin), pirang (pirang) dan hitam, warna merah muda pada telapak kaki dan tangan bayi, serta warna hitam kecoklatan pada genitalia orang dewasa. Demikian pula kulit bervariasi dalam lembut, tipis dan tebalnya; kulit yang elastis dan longgar terdapat pada palpebra, bibir dan preputium, kulit yang tebal dan tegang terdapat di telapak kaki dan tangan dewasa. Kulit yang tipis terdapat pada muka, yang lembut pada leher dan badan dan yang berambut kasar terdapat pada kepala.
Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu:
-       Lapisan epidermis atau kutikel.
-       Lapisan dermis (korium, true skin).
-       Lapisan subkutis (hipodermis).
Tidak ada garis tegas yang memisahkan dermis dan subkutis, subkutis ditandai dengan adanya jaringan ikat longgar dan adanya sel dan jaringan lemak.
1.    Lapisan epidermis terdiri atas: stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum basale.
-       Stratum korneum (lapisan tanduk) adalah lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas beberapa lapisan sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin (zat tanduk).
-       Stratum lusidum terdapat langsung di bawah lapisan korneum, merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasmanya yang berubah menjadi protein yang disebut eleidin. Lapisan tersebut tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki.
-       Stratum granulosum (lapisan keratohialin) merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya. Butir-butir kasar ini terdiri atas keratohialin. Mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan ini. Stratum granulosum juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki.
-       Stratum spinosum (stratum Malphigi) atau disebut pula prickle cell layer (lapisan akanta) terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang bersarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis.
-       Stratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk kubis (kolumnar) yang tersusun vertikal pada perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar (palisade). Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah. Sel-sel basal ini mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif. Lapisan ini terdiri atas dua jenis sel yaitu:
-          Sel-sel yang berbentuk columnar.
-          Sel pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell yang mengandung butir pigmen (melanosomes).
2.    Lapisan dermis adalah lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Pada garis besarnya dibagi menjadi dua bagian yakni:
-       Pars papilare, bagian menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
-       Pars retikulare, bagian di bawahnya yang menonjol ke arah subkutan, terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya serabut kolagen, elastin, dan retikulin.
3.    Lapisan subkutis adalah kelanjutan dermis yang terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Sel-sel lemak merupakan sel bulat, besar, inti terdesak ke pinggir sitoplasma lemak yang bertambah.
  1. Indera penciuman
-       Nasus externus mempunyai ujung yang bebas, melekat pada dahi melalui radix nasi atau jembatan hidung. Lubang eksternal hidung adalah kedua nares atau lubang hidung. Setiap nares dibatasi di lateral oleh alae dan di medial oleh septum nasi. Kerangka nasus externus dibentuk oleh os nasale, processus frontalis maxillae dan pars nasalis ossis frontalis di atas. Di bawah, kerangka ini dibentuk oleh lempeng-lempeng tulang rawan hialin. Kulit di atas dorsum dan alae nasi tipis dan mengandung banyak glandula sebasea.
-       Cavum nasi meluas dari nares di depan sampai choane di belakang. Ia dibagi menjadi belahan kiri dan kanan oleh septum nasi. Tiap belahan memiliki dasar, atap, dinding lateral dan medial. Dinding lateral terdapat concha nasalis superior, media dan inferior dengan di bawah masing-masing concha disebut sebagai meatus. Pada daerah ini terdapat muara sinus sphenoidalis, sinus ethmoidales, sinus maxillaris, sinus frontalis, ductus nasolacrimalis. Mukosa olfaktoris menutup permukaan atas concha superior dan recessus sphenoethmoidalis. Juga menutup septum nasi yang berdekatan dan atap. Fungsinya ialah menerima rangsangan penghidu dan untuk ini ia dilengkapi sel-sel saraf penghidu khusus. Permukaan mukosa tetap basah oleh sekret kelenjar serosa yang banyak terdapat.
Gambar 13. Sistem Indera
2.4  SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.
Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan (gastrointestinal tract) dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.
Organ sistem pencernaan antara lain adalah :
-       Mulut.  Makanan yang padat harus terlebih dahulu dihancurkan agar penyerapan nutrisi makanan bisa lebih mudah. Tak hanya proses mekanik, di mulut pun terjadi proses kimiawi, karena mulut mengandung kelenjar ludah. Kelenjar ludah tidak hanya berfungsi membasahi rongga mulut, tapi juga mengandung enzim amilase yang berguna untuk mencerna karbohidrat dalam makanan.
-       Esofagus (kerongkongan). Setelah melalui proses pertama dalam sistem pencernaan, makanan kemudian akan masuk kedalam kerongkongan. Organ yang berbentuk panjang ini adalah saluran makanan dari mulut ke lambung. Di dalam kerongkongan, terjadi gerakan peristaltik agar makanan mengalir ke dalam lambung dan tidak keluar lagi.
-       Lambung. Organ sistem pencernaan makanan berikutnya adalah lambung. Di sini terjadi pencernaan kimiawi . Ada 4 zat penting pada lambung untuk memproses makanan
-          HCL : membunuh mikroorganisme merugikan dan mengaktifkan pepsinogen
-          Pepsin : mencerna protein pada makanan menjadi pepton
-          Lipase : mencerna lemak dalam makanan
-          Renin : mengumpulkan/mengendapkan protein susu (kasein)
-       Usus. Pencernaan terbagi dalam usus halus dan usus besar. Di usus halus, zat-zat makanan yang sudah dicerna dalam lambung akan diuraikan lagi sesuai kandungan nutrisinya (misal pepton diubah menjadi asam amino, atau karbohidrat diurai lagi menjadi disakarida, dll). etelah semuanya terurai, zat-zat makanan akan diserap usus halus dan diedarkan ke seluruh bagian tubuh lewat darah. sus besar bisa dibilang sebagai tempat pengumpulan sisa makanan (feses). Di sini terjadi penyerapan air dan pembentukan vitamin (K, dan H/biotin) berkat bantuan E.coli (bakteri baik dalam usus).
-       Rektum dan Anus. rjalanan makanan di usus akan sampai pada rectum dan dikumpulkan di organ ini. Bila sudah menumpuk dan siap dibuang, sisa makanan/feses ini pun akan dikeluarkan melalui anus.
Gambar 14. Sistem Pencernaan
2.5  SISTEM EKSRESI
Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu.
Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit.
Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari:
A.      PARU-PARU
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung
B.      HATI
Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di dalam rongga perut sebelah kanan. Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2 kilogram pada orang dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri.
Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu
C.      KULIT
Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.
Fungsi kulit antara lain sebagai berikut: megeluarkan keringat, menyimpan kelebihan lemak, mengatur suhu tubuh dan tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet
D.     GINJAL
Dunia kedokteran biasa menyebutnya ‘ren’ (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus.
Fungsi Ginjal
-       Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
-       Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
-       Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal
-       Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
-       Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang
2.6  SISTEM REPRODUKSI
  1. Alat Reproduksi Pria
Alat-alat reproduksi laki-laki dibagi atas bagian pembuat mani dan bagian penyalur mani. Bagian pertama berupa kelenjar kelamin, yaitu buah zakar yang membentuk  sel-sel mani. Buah zakar kanan dan kiri  tergantung di dalam sebuah lipatan kulit yang berbentuk kantong dan terletak di bawah tulang kemaluan  yang  dinamakan  kandung buah zakar (skrotum). Pada sisi belakang setiap buah zakar terdapat anak buah zakar yang tergolong sebagai jalan penyalur.
Sel-sel mani keluar dari buah zakar dan masuk ke dalam anak buah zakar. Di sini sel-sel mani melalui suatu saluran halus yang berliku-liku dan di bagian  bawah anak buah zakar beralih menjadi pipa mani, yang berjalan di depan  tulang kemaluan ke atas, diiringi oleh nadi buah zakar dan anyaman pembuluh balik.  Buah zakar, anak buah zakar dan tali mani diselubungi oleh beberapa kerudung dan juga selapis otot yang bernama otot pegantung  yang dapat menarik buah  zakar dan anak buah zakar ke atas.
  1. Alat Reproduksi Perempuan
Alat-alat  reproduksi  perempuan  terdiri  atas  indung telur,  tabung rahim, rahim, liang senggama dan alat-alat kelamin luar. Indung telur berjumlah dua, terletak pada dinding sisi panggul kecil di sebelah kanan dan di sebelah kiri. Masing-masing indung telur tergantung pada beberapa ikat dan lipatan salut perut. Indung telur adalah kelenjar kelamin perempuan yang menghasilkan sel-sel kelamin, yaitu sel-sel telur.
Sel-sel telur dalam indung telur diselubungi oleh oleh suatu selubung yang terdiri atas sel-sel, keseluruhannya berupa bentuk yang dinamakan folikel atau gelembung Graaf. Pada perempuan yang telah masak kelamin, folikel yang berkembang merupakan tonjolan pada permukaan indung telur, yang menyerupai  permukaan buah srikaya. Setelah folikel masak, maka akan pecah sambil  melemparkan ke luar sel telurnya yang  kini terapung  dalam rongga perut (kejadian ini disebut ovulasi).
http://athoenk46.files.wordpress.com/2010/02/300px-female_reproductive_system_lateral.png?w=300&h=179
Gambar 15. Sistem Reproduksi
2.7  SISTEM SARAF
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.
Cara Kerja Sitem Saraf
-                                                Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra
-                                                Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
-                                                Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak
-                                                Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
-                                                Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.
Skema terjadinya gerak sadar dimulai dari Rangsangan àreseptor à sel saraf sensorik à otak à sel saraf motorik à efektor à tanggapan
Bedasarkan peranannya, sistem saraf manusia dibedakan menjadi 2, yaitu, sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar. Sistem saraf sadar berfungsi, mengatur semua aktivitas tubuh yang kita sadari. sedangkan, sistem saraf tak sadar berfungsi, mengatur semua aktiivitas tubuh yang tidak kita sadari.
-       susunan saraf sadar : saraf pusat dan saraf tepi
-       susunan saraf tidak sadar : saraf simpatik dan saraf parasimpatik
-       susunan saraf sadar dan pusat terdiri : otak dan sumsum tulang belakang
-       susunan saraf tepi : 12 pasang serabut saraf otak dan 31 pasang serabut sumsum tulang belakang.
sistem saraf secara umum, berfungsi:
-       alat koordinasi untuk mengatur dan mengendalikan kerja alat-alat tubuh
-       alat komunikasi untuk mengenali perubahan-perubahan yg terjadi diluar tubuh
-       pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran.
  1. SEL SARAF
Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron) yg saling b’hubungan. neuron memiliki bgyan” yg terdiri atas badan sel, neurit (akson), dan dendrit (dendron). badan sel terdiri atas inti sel (nukleus) dan sitoplasma. Dan dlm sitoplasma t’dpat mitokondria, badan golgi, lisosom, dan badan niesel. Dendrit merupakan serabut pendek dari penjuluran badan sel yg b’fungsi sbgi pnghantar impuls saraf ke badan sel, sedangkan akson merupakan serabut panjang dari penjuluran badan sel yang berfungsi sbgi pnghantar impuls saraf dari badan sel menuju ke neuron lain atau jaringan lainnya. erusakan selubung mielin (selubung lemak) dapat mengakibatkan korsleting ketika impuls saraf menjalar melalui neuron shingga gerakan otot jd tak terkendali.
Neuron dibedakan menjadi 3, neuron sensorik, neuron motorik, dan interneuron:
Neuron sensorik : mengantarkan rangsangan dari penerima rangsangan menuju ke sistem saraf pusat, yaitu, otak dan sumsum tulang belakang. Penerima rangsangan disebut reseptor (alat-alat indera).
Neuron motorik : mengantarkan rangsangan dari didtem saraf pusat menuju ke sasaran rangsang (efektor), yaitu, otot dan kelenjar.
Interneuron : mengantarkan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik.
Bedasarkan strukturnya, sel saraf dibedakan menjadi sel saraf unipolar, bipolar, dan multipolar.
Unipolar : satu neurit dan satu dendrit yg keduanya membentuk suatu percabangan.
Bipolar : satu neurit dan satu dendrit.
Multipolar : sebuah neurit dan bberapa dendrit.
  1. SISTEM SARAF PUSAT
fungsi : sebagai pusat koordinasi dari semua aksi yg akan dilakukan oleh tubuh.Selaput otak disebut meninges, penyakitnya meningtis.
Meninges terdiri dari tiga lapisan :
-          Durameter : selaput terluar yg kuat n bersatu melekat dg tengkorak.
-          Araknoid : lapisan tengh diantara selaput durameter dan piameter yg berbentuk mirip sarang laba-laba. Fungsinya, sebagai bantalan yg meliundungi otak dari kerusakan mekanik.
-          Piameter : lapisan pling dalam yg melekat ke permukaan sumsum n sgt dekat dg permukaan otak. Fungsinya, memberi oksigen dan zat makanan ke otak serta mengangkut sisa metabolisme.


1.      OTAK
ialah, organ terbesatr dan pling kompleks diantara seluruh sistem saraf. Dilindungi oleh kranium, meninges, dan cairan serebrospinal
A.      Otak Depan
-  bagian utama : Otak besar (serebrum). terdiri dari korteks dan medulla.
-  Lapisan luar : bewarna kelabu, berisi badan sel.
-  lapisan luar : bewarna putih, berisi sel” saraf.
-  Otak besar memiliki 4 lobus. Frontal, Parietal, Temporal, dan Oksipital.
-  fungsi otak besar : pusat pengendalian semua kegiatan yg kita sadari.

B.      Otak Tengah
fungsi : menyampaikan impuls saraf antara otak depan dan otak belakang, menyampaikan impuls saraf antara otak depan dan mata, serta menjaga keseimbangan.
C.      Otak Belakang
-       terdiri : otak kecil (serebelum) dan sumsum lanjuttan (medula oblongata).
-       fungsi otak kecil : sebagai pusat keseimbangan gerak dan pusat koordinasi gerakan otot serta posisi tubuh.
-       Belahan kiri dan Belahan kanan otak kecil dihubungkan oleh jembatan Varol.
-       fungsi sumsum lanjutan : pengatur denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, bersin, batuk, dan bersendawa.
Gambar 16. Sistem Saraf Pusat
2.      MEDULLA SPINALIS
Medulla spinalis berbentuk tabung neural. Panjang medulla spinalis orang dewasa ialah 40-45 cm. Daerah peralihan antara medulla oblongata ke medulla spinalis terletak setinggi foramen magnum. Ujung bawahnya mencapai corpus vertebralis lumbal 1-2. Di daerah cervical tempat keluarnya plexus brachialis, di daerah thoracal bawah dan lumbal tempat keluarnya plexus lumbosacarlis. Medulla spinalis berada di canalis spinalis columna vertebralis. Tulang belakang merupakan pelindung yang kokoh. Di samping itu medulla spinalis memiliki bangunan-bangunan lain yang memberikan proteksi padanya, yaitu selaput yang dinamakan meninges yang terdiri dari tiga lapis yaitu: duramater, arachnoideamater dan piamater serta bantalan cairan (liquor cerebrospinalis).
A.      Susunan Saraf Spinal
Saraf spinal berjumlah 31 pasang, terdiri dari: saraf cervical (C) mempunyai 8 pasang, saraf toracal (T) mempunyai 12 pasang, saraf lumbal (L) mempunyai 5 pasang , saraf sacral (S) mempunyai 5 pasang dan saraf cocxygeal (Co) mempunyai 1 pasang. Setiap nervus spinal keluar melalui foramen intervertebrale. Akibat pertumbuhan columna vertebralis yang lebih panjang daripada medulla spinalis, maka saraf spinal yang menuju ke foramen intervertebrale yang bersangkutan menjurus secara curam. Oleh karena itu radiks lumbal dan sacral menjadi panjang, sehingga disebut sebagai cauda equina (ekor kuda). Ujung terbawah medulla spinalis dinamakan conus medullaris.
B.      Susunan Saraf Cranial
Ada dua belas pasang, dengan nomor dan nama dari depan ke belakang sebagai berikut:
N.Olfactorius (sensoris), N.Opticus (sensoris), N.Oculomotorius (motoris), N.Trochlearis (motoris), N.Trigeminus (campuran), N.Abducens (motoris), N.Facialis (campuran), N.Vestibulocochlearis (sensoris), N.Glossopharyngeus (campuran), N.Vagus (campuran), N.Accesorius (motoris), N.Hypoglossus (motoris).
C.      Susunan Saraf Otonom
Susunan saraf otonom sebagai bagian susunan saraf yang bersifat involuntar. Susunan saraf otonom perifer memberikan persarafan pada viscera, kelenjar-kelenjar, pembuluh darah dan otot-otot polos.
            Pusat susunan saraf otonom adalah pusat integratif tertinggi yang terletak pada corteks cerebri dan hipotalamus.
Susunan saraf otonom perifer mempunyai dua komponen yaitu susunan saraf parasimpatetik dan simpatetik, terdiri atas serabut preganglioner, ganglion perifer dan serabut postganglioner.
            Susunan saraf otonom membentuk pleksus-pleksus, yang sesungguhnya terdiri atas serabut simpatetik dan juga parasimpatetik berserta ganglion simpatetik. Yang berada di rongga toracal, abdominal dan sacral dijuluki pleksus cardiacus, pulmonalis, celiacus, mesentericus dan hipogastricus.
Gambar 17. Saraf Spinal
2.8  SISTEM ENDOKRIN
  1. HYPOPHYSIS CEREBRI
Hypophysis cerebri, atau glandula pituitaria, adalah struktur lonjong kecil yang melekat pada permukaan bawah otak melalui infundibulum. Terlindung dengan baik karena lokasinya dalam sella turcica ossis sphenoidalis. Karena hormon-hormon yang dihasilkan kelenjar ini mempengaruhi kegiatan banyak kelenjar endokrin lain, maka hypophysis cerebri sering disebut sebagai “master endocrine gland”.
Hypophysis cerebri dibagi menjadi lobus anterior atau adenohypophysis dan lobus posterior atau neurohypophysis. Lobus anterior dibagi lagi menjadi pars anterior (=pars distalis) dan pars intermedia. Juluran dari pars anterior, yaitu pars tuberalis, meluas ke atas sepanjang permukaan anterior dan lateral tangkai hypophysis.
Struktur di sekitarnya:
-       Superior: Diaphragma sellae, yang memiliki lubang di bagian pusat, tempat lewatnya infundibulum. Diaphragma sellae memisahkan lobus anterior dari chiasma opticum.
-       Inferior: Corpus ossis sphenoidalis, dengan sinus-sinus sphenoidalis.
-       Lateral: Sinus cavernosus dan isinya.
-       Posterior: Dorsum sellae, a.basilaris dan pons.
Perdarahan: Dari a.hypophysialis superior dan inferior, cabang-cabang a.carotis interna. Vena-vena bermuara ke dalam sinus intercavernosi.
Gambar 18. Hipofise Glands
  1. GLANDULA TYROIDEA
Terdiri atas lobus kiri dan kanan yang dihubungkan oleh isthmus yang sempit. Merupakan organ yang sangat vaskular, dibungkus oleh selubung yang berasal dari lamina pretrachealis. Selubung ini melekatkan kelenjar ini pada larynx dan trachea. Setiap lobus berbentuk buah avokad, dengan puncaknya mengarah ke atas sampai ke linea oblique cartilaginis thyroidea; basisnya terdapat di bawah, setinggi cincin trachea ke-4 atau ke-5. Isthmus meluas menyeberangi garis tengah di depan cincin trachea ke-2, 3 dan 4. Juga sering didapatkan lobus pyramidalis, yang menjalar ke atas dari isthmus, biasanya ke kiri garis tengah. Suatu pita fibrosa atau muskular sering menghubungkan lobus pyramidalis dengan os hyoideum; jika ia muskular, disebut sebagai m.levator glandulae thyroideae.
Struktur di sekitar lobus:
-       Anterolateral: M.sternothyroideus, venter superior m.omohyoidei, m.sternohyoideus dan tepi anterior m.sternocleidomastoideus.
-       Posterolateral: Vagina carotica dengan a.carotis communis, v.jugularis interna dan n.vagus.
-       Medial: Larynx, trachea, m.constrictor pharyngis inferior dan oesophagus. Dekat dengan struktur-struktur ini terdapat m.cricothyroideus dan suplai sarafnya, ramus laryngeus externus. Di dalam alur antara oesophagus dan trachea terdapat n.laryngeus recurrens. Tepi posterior lobus berhubungan dengan glandula parathyroidea inferior dan superior dan anastomosis antara a.thyroidea superior dan inferior.
Struktur di sekitar isthmus:
-       Anterior: M.sternothyroideus, m.sternohyoideus, v.jugularis anterior, fasia dan kulit.
-       Posterior: Cincin trachea ke-2,3 dan 4. Cabang-cabang terminal a.thyroidea superior beranastomosis sepanjang tepi atas isthmus.
Perdarahan: Arteri ke glandula thyroidea adalah (1) a.thyroidea superior, (2) a.thyroidea  inferior dan (3) a.thyroidea ima. Vena dari glandula thyroidea adalah (1) v.thyroidea superior, (2) vv.thyroidea mediae dan (3) v.thyroidea inferior.
Gambar 19. Thyroidea
  1. GLANDULA PARATYRODEA
Glandula parathyroidea adalah badan lonjong berwarna coklat kekuningan, ukuran garis tengahnya paling besar 6 mm. Biasanya terdapat empat buah dan berhubungan erat dengan ujung posterior glandula thyroidea. Kelenjar ini terletak di dalam kapsula fasia kelenjar tiroid.
Posisi kedua glandula parathyroidea superior lebih stabil, yaitu setinggi pertengahan tepi posterior glandula thyroidea. Sedangkan kedua glandula parathyroidea inferior biasanya terletak dekat kutub bawah glandula thyroidea. Keduanya mungkin terbungkus oleh selubung fasia dan tertanam di dalam substansi thyroid, bersama dengan v.thyroidea inferior; atau dapat juga terletak di dalam mediastinum superior.
Perdarahan: Suplai darah glandula parathyroidea diperoleh dari a.thyroidea superior dan inferior.
Gambar 20. Parathyroid Glands
  1. KELENJAR SUPRARENALIS
Kelenjar suprarenalis adalah organ berwarna kekuningan retroperitoneal yang terletak pada kutub atas ginjal. Kelenjar ini dikelilingi oleh fascia renalis (dipisahkan dari ginjal oleh lemak perirenal). Setiap kelenjar mempunyai korteks yang berwarna kuning dan medula yang berwarna coklat tua.
Kelenjar suprarenalis kanan bentuknya seperti piramis dan menutupi kutub atas ginjal kanan. Kelenjar ini terletak di belakang lobus kanan hati dan meluas ke medial di belakang v.cava inferior. Kelenjar ini terletak pada bagian posterior diaphragma. Kelenjar suprarenalis kiri berbentuk bulan sabit dan meluas sepanjang pinggir medial ginjal kiri dari kutub atas sampai hilus. Kelenjar ini terletak di belakang pankreas, bursa omentalis dan lambung dan terletak pada  bagian posterior diaphragma.
Pembuluh arteri yang memperdarahi setiap kelenjar jumlahnya ada tiga: (1) a.suprarenalis superior, (2) a.suprarenalis media dan (3) a.suprarenalis inferior. Dari hilus ginjal keluar satu vena dan mengalirkan darahnya ke v.cava inferior untuk kelenjar yang di kanan dan ke v.renalis untuk kelenjar yang di kiri.
Saraf terutama serabut preganglion simpatis dan berasal dari n.splanchnicus; sebagian besar saraf berakhir pada medula kelenjar.
Gambar 21. Suprarenal Glands
  1. PANKREAS
Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin kelenjar menghasilkan sekret yang mengandung enzim-enzim. Bagian endokrin kelenjar, yaitu pulau Langerhans, menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
            Pankreas merupakan organ yang lunak, berlobus yang terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum. Pankreas menyilang bidang transpilorica.  Untuk tujuan pendidikan pankreas dibagi menjadi caput, collum, corpus dan cauda:
-       Caput pankreas berbentuk seperti cakram terletak pada bagian cekung duodenum. Sebagian caput pankreas meluas ke kiri di belakang a. dan v. mesenterica superior dan dinamakan processus uncinatus.
-       Collum pankreas merupakan bagian pankreas yang mengecil dan menghubungkan caput dan corpus pankreas. Bagian ini terletak di depan pangkal v.porta  dan pangkal a.mesenterica superior dari aorta.
-       Corpus berjalan ke atas dan kiri menyilang di garis tengah. Pada potongan melintang sedikit berbentuk segitiga.
-       Cauda berjalan menuju ligamentum lienorenalis dan mengadakan hubungan dengan hilus limpa.
Batasan-batasan:
-       Anterior: Dari kanan ke kiri: colon transversum dan perlekatan mesocolon transversum, bursa omentalis dan lambung.
-       Posterior: Dari kanan ke kiri: Ductus choledochus, v.porta dan v.lienalis, v.cava inferior, aorta, pangkal a.mesenterica superior, m.psoas kiri, kelenjar suprarenalis kiri, ginjal kiri dan hilus limpa.
Salurannya: Ductus pancreaticus major dan ductus pancreaticus accessories (minor) yang sering keduanya beranastomosis dan masing-masing langsung masuk duodenum.
            Perdarahan: A.lienalis dan a.pancreaticoduodenalis superior dan inferior serta vena yang sesuai masuk ke sistem portal.
            Saraf yang mempersarafi berasal dari serabut saraf simpatis dan parasimpatis (n.vagus).
Gambar 22. Pankreas
  1. TYMUS
Timus struktur pipih berlobus dua yang terletak antara sternum dan pericardium dalam mediastinum anterior. Pada bayi neonatus, timus mempunyai ukuran relatif yang terbesar dibandingkan dengan ukuran tubuh, dimana pada saat ini timus dapat meluas sampai ke mediastinum superior, di depan pembuluh-pembuluh besar sampai pangkal leher. Timus terus tumbuh sampai pubertas, tetapi setelah itu mengalami involusi. Timus tampak berwarna dadu dan berlobus dan merupakan sumber penting limfosit T.
Perdarahan: Timus diperdarahi oleh a.thyroidea inferior dan a.thoracica interna.
Gambar 23. Tymus Glands



BAB III
PENUTUP
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
3.1    KESIMPULAN
Anatomi dan fisiologi Manusia adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh manusia beserta fungsinya.Sistem penyusun tubuh manusia terdiri dari :Sistem Gerak terdiri dari sistem rangka dan sistem otot,Sistem Peredaran darah, Sistem Pernapasan, Sistem Indera, Sistem Ekskresi, Sistem Pencernaan, Sistem Reproduksi, Sistem Saraf, Sistem Endokrin.
3.2    SARAN
§ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar