Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu:
1.
Selaput
Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2.
Sitoplasma
dan Organel Sel.
3.
Inti Sel
(Nukleus).
1.
Selaput Plasma (Plasmalemma)
Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun
dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan
senyawa Protein).
Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah:Protein – Lipid – Protein Þ Trilaminer Layer.
Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah:Protein – Lipid – Protein Þ Trilaminer Layer.
Lemak
bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat
Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif
Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton). Selektif permeabel berarti
hanya dapat memasukkan di lewati molekul tertentu saja
Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel
yang satu ke sel yang lain
Khusus
pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi
yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall).
Dinding
sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa
tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat
terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan
lain-lain. Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah
yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang
disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
2.
Sitoplasma dan Organel Sel
Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang
berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan
memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel.
Penyusun
utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia
serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.Organel sel adalah benda-benda
solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan
fungsi-fungsi kehidupan).
Organel Sel tersebut antara
lain :
a.
Retikulum Endoplasma (RE.)
Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang
bermuara di inti sel.
Dikenal
dua jenis RE yaitu :
§ RE. Granuler (Rough E.R)
§ RE.Agranuler Smooth E.R)
Fungsi
R.E. adalah :
sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya
dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
b. Ribosom
(Ergastoplasma)
Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua
partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang
soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel.
Fungsi
dari ribosom adalah :
tempat sintesis protein.Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop
elektron.
c. Miitokondria
(The Power House)
Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai
dua lapis membran.Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan KristaFungsi
mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP
(energi) ; karena itu mitokondria diberi julukan “The Power House”.
d.
Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai
penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu enzi nnya itu
bernama Lisozym.
e. Badan
Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)
Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi
sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi,
misalnya ginjal.
Fungsi badan golgi
antara lain :
·
Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi.
Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan
bahan-bahan lain.
·
Membentuk membran plasma. Kantung atau membran
golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian
dari membran plasma.
·
Membentuk dinding sel tumbuhan
·
Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada
spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan
lisosom.
·
Tempat untuk memodifikasi protein
·
Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul
untuk sekresi sel
·
Untuk
membentuk lisosom
f.
Sentrosom (Sentriol)
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam
pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda
kutub dalam mitosis dan meiosis. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron.
g.
Plastida
Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa.
Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
1. Lekoplas (plastida berwarna putih berfungsi
sebagai penyimpan makanan),terdiri dari:
§ Amiloplas (untak menyimpan amilum)
§ Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak)
§ Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau.
Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya
fotosintesis.
3.
Kromoplas yaitu plastida yang mengandung
pigmen, misalnya :
·
Karotin (kuning)
·
Fikodanin (biru)
·
Fikosantin (kuning)
·
Fikoeritrin (merah)
h. Vakuola
(RonggaSel)
Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai
organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput
pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas Vakuola berisi :
§ garam-garam organik
§ glikosida
§ tanin (zat penyamak)
§ minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati,
Roseine pada mawar Zingiberine pada jahe)
§ alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin,
Likopersin dan lain-lain)
§ enzim
§ butir-butir patiPada boberapa spesies dikenal
adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil.
i.
Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi
untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai “rangka sel”. Contoh organel ini
antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna
dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.
j.
Mikrofilamen
Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut.
Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada
otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.k. Peroksisom (Badan Mikro)
Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan
organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak
disimpan dalam sel-sel hati).
3. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel
terdiri dari bagian-bagian yaitu :
1.
Selaput
Inti (Karioteka)
2.
Nukleoplasma
(Kariolimfa)
3.
Kromatin
/ Kromosom
4.
Nukleolus(anak
inti).Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel
yaitu :
·
Sel
Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpaipada
bakteri, ganggang biru.
·
Sel
Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).
Fungsi
dari inti sel adalah :
mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat
kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
Perbedaan Sel Prokariotik Dan Sel Eukariotik
Kita
ketahui bahwa sel memiliki struktur yang dibagi menjadi dua yaitu struktur sel
prokariotik dan sel eukariotik. Setiap organisme tersusun dari salah satu sel
prokariotik dan sel eukariotik. Kedua sel ini memiliki perbedaan berdasarkan
inti selnya.
Perbedaan
sel prokariotik dan sel eukariotik berdasarkan inti selnya dikemukakan Syamsuri
(2004:57) berikut ini:
Ada
organisme yang intinya selnya tidak memiliki membran inti (prokarion), yaitu bakteri
dan ganggang biru. Oleh karena itu bakteri dan ganggang biru disebut organisme
prokariotik. Sedangkan organisme yang di dalam selnya terdapat inti yang
diselubungi oleh membran inti dikenal sebagai organisme eukariotik, misalnya
ganggang (selain ganggang biru), jamur, tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Adapun
penejelasan struktur sel prokariotik dan struktur sel eukariotik adalah sebagai
berikut :
1.
Sel Prokariotik
Sel
prokariotik adalah
sel yang tidak memiliki selaput inti. Maka materi genetik sel prokariotik tidak
dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah uniseluler, walaupun
ada pula beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler ini mampu
membentuk koloni.
Sel
prokariotik
mempunyai membran sel plasma,
neklueoid berupa DNA dan RNA, serta
sitoplasma yang mengandung ribosom.
Sel
prokariotik
tidak memiliki membran inti, sehingga bahan inti yang berada dalam sel
mengadakan kontak langsung dengan protoplasma. Sel prokariotik juga tidak
memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan
kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan
kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan keduanya, yaitu
mesosom dan kromator. Contoh sel
prokariotik adalah bakteri (Bacteria) dan Sianobakteri (Cyanobacteria).
Adapun
bagian-bagian sel bakteri ( Sel Prokariotik )dan fungsinya adalah sebagai
berikut:
1.
Dinding
Sel yang tersusun dari atas
peptidoglikan, lipid dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan
memberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan
keluar masuknya molekul-molekul.
2.
Membran
Plasma yang
tersusun atas molekul lipid dan protein dan berfungsi sebagai pelindung
molekuler sel terhadap lingkungan di sekirnya, dengan jalan mengatur lalu
lintas molekul dan ion-ion dari dalam
3.
Sitoplasma yang tersusun dari air, protein,
lipid, mineral dan enzim yang berfungsi untuk mencerna makanan secara
ekstraselular untuk melakukan metabolisme sel.
4.
Mesosom
yaitu membran plasma yang melekuk ke
dalam membentuk bangunan. Fungsinya sebagai pengahasil energi.
5.
Ribosom merupakan tempat berlangsungnya
sintesis protein
6.
DNA
(Asam Deoksiribonukleat),
berfungsi sebagai pembawa informasi genteika, yaitu sifat-sifat yang harus
diwariskan kepada keturunannya.
7.
RNA
(Asam Ribonukleat),
RNA berfungsi membawa kode-kode gentika sesuai pesanan DNA.
Kesimpulan :
Ternyata sel prokariotik terdiri atau tersusun dari berbagai
bagian. Setiap bagian bagian sel memiliki fungsi yang berbeda. Tetapi seluruh
bagian tersebut harus bekerja sama membentuk satu kesatuaan.
“Setiap bagian sel ini mempunyai peranan yang penting bagi
kelangsungan hidup sebuah sel, Namun bagian-bagian sel itu tidak dapat
berdiri sendiri dalam menjalankan fungsi sel, melainkan membentuk satu
kesatuan” (Purnomo, Sudjino, Sembiring dan Trijoko (2006:9)
2.
Sel Eukariotik
Sel eukariotik adalah sel yang
memiliki selaput inti. Maka, materi genetiknya tidak tersebar melainkan
dibungkus selaput. Jenis-jenis sel eukariotik meliputi: sel protista, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel fungi. Adapun
bagian-bagian dari sel eukariotik adalah sebagai berikut :
1.
Membran
Sel (selaput Plasma)
yaitu selaput selektif permeabel, artinya hanya dapat dilaui molekul-molekul
tertentu, seperti glukosa, asam amino. Gliserol dan berbagai ion.
2.
Sitoplasma adalah materi yang mengisi antara
inti dan selaput plasma.
3.
Sitoskleton atau rangka sel tersusun atas tiga
jenis serabut yaitu mikrofilamen, mikrotubulus dan filamen intermediar.
4.
Nukleus merupakan organel terbesar di dalam
sel yang berperan penting pada sel sebagai pengendali kegiatan sel.
5.
Retikulum
Endoplasma merupakan
organl yang tersusunoleh membran yang terbentuk seperti jala dan berfungsi
sebagai saluran penghubung antara nukleus dengan bagian luar sel.
6.
Ribosom yaitu bagian terkecil dari sel dan
berfungsi sebagai tempat sintesis potein.
7.
Kompleks
golgi yaitu
mempunyai hubungan erat dalam sekresi protei sel.
8.
Lisosom merupakan membran kantong kecil
yang berisi enzim hidrolitik (lisozom).
9.
Badan
Mikro yaitu
berisi enzim katalase.
10. Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan,
respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilasi oksidatif dan sistem elektron.
11. Kloroplas berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis.
12. Sentriol
Perbedaan Sel Prokariotik Dan Sel Eukaritok
Perbedaan
sel prokariotik dan sel eukariotik terletak pada inti selnya. Sel prokariotik
adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Sedangkan sel eukariotik adalah
sel yang memiliki selaput inti. Adapun perbedaan lainnya adalah sebagai berikut
:
No
|
Organel
|
Prokariotik
|
Eukariotik
|
1
|
Membran
Plasma
|
Ada
|
|
2
|
Sitoplasma
|
Ada
|
Ada
|
3
|
Ribosom
|
Ada
|
Ada
|
4
|
Dinding
Sel
|
Ada
|
|
5
|
Mesosom
|
Ada
|
|
6
|
Nukleus
|
Ada
|
|
7
|
Retikulum
Endoplasma
|
Ada
|
|
8
|
Sentriol
|
Ada
|
|
9
|
Lisosom
|
Ada
|
|
10
|
Kompleks
Golgi
|
Ada
|
|
11
|
Mitokondria
|
Ada
|
|
12
|
Badan
Mikro
|
Ada
|
Struktur
sel hewan dan Tumbuhan
Sel
Hewan
|
Sel
Tumbuhan
|
1. Organel
·
Nukleus
·
Nukleolus (di dalam nukelus)
·
Retikulum endoplasma (RE) kasar
·
RE halus
·
Ribosom
·
Sitoskeleton
·
Golgi apparatus
·
Sitoplasma
·
Mitokondria
·
Vesikel
·
Lisosom
·
Sentrosom
·
Sentriol
·
Vakuola
2.
Struktur Tambahan
·
Membran plasma
·
Flagella
·
Cillia
|
1.
Organel
·
Nukleus
·
Nukleolus (di dalam nukelus)
·
Retikulum endoplasma (RE) kasar
·
RE halus
·
Ribosom
·
Sitoskeleton
·
Golgi apparatus (diktiosom)
·
Sitoplasma
·
Mitokondria
·
Vesikel
·
Kloroplas dan plastida lainnya
·
Vakuola sentral (besar)
·
Tonoplas (membran sentral vakuola)
·
Peroksisom dan Glioksisom
·
Vakuola
2. Struktur tambahan
·
Membran plasma
·
Flagella (hanya pada sel gamet)
·
Dinding sel
·
Plasmodesmata
|
Bakteri Aerob dan Anaerob
1. Bakteri
aerob
Organisme
aerobik atau aerob adalah organisme yang
melakukan metabolisme dengan bantuan oksigen. Aerob, dalam proses dikenal sebagai respirasi sel, menggunakan oksigen untuk mengoksidasi substrat (sebagai contoh gula dan lemak)
untuk memperoleh energi. . Misal: Nitrosococcus,
Nitrosomonas dan Nitrobacter
- Aerob obligat membutuhkan oksigen untuk melakukan respirasi sel aerobik.
- Aerob fakultatif dapat menggunakan oksigen tetapi dapat juga menghasilkan energi secara anaerobik.
- Mikroaerofil adalah organisme yang bisa menggunakan oksigen tetapi dalam konsentrasi yang sangat kecil (mikromolar).
Organisme
aerotoleran dapat hidup walaupun terdapat oksigen di sekitarnya, tetapi mereka
tetap anaerobik karena mereka tidak menggunakan oksigen sebagai terminal
electron acceptor (akseptor elektron terminal). Contoh yang dapat diberikan
adalah oksidasi glukosa (monosakarida) dalam respirasi
aerobik.
Energi
yang dilepaskan pada reaksi ini sebesar 2880 kJ per mol, yang disimpan dalam
regenerasi 38 ATP dari 38 ADP per glukosa. Angka ini 19 kali lebih besar
daripada yang dihasilkan reaksi anaerobik. Organisme eukariotik (semua kecuali
bakteri) hanya memperoleh 36 ATP yang diregenerasi dari ADP dalam proses ini.
Hal ini disebabkan terdapat membran yang harus dilewati oleh transport aktif.
2. Bakteri
anaerob
Anaerob artinya “hidup tanpa udara”. Perkembangan bakteri anaerob ini
terjadi pada tempat-tempat yang sedikit atau sama sekali tidak mengandung
oksigen. Kuman-kuman ini normalnya ditemukan di mulut, saluran
pencernaan dan vagina serta pada kulit. Umumnya penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh bakteri anaerob adalah gas gangren, tetanus dan botulisme.
Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi jika barier (sawar) normal (seperti
kulit, gusi dan dinding usus) mengalami kerusakkan akibat pembedahan, jejas
atau penyakit. Biasanya sistem kekebalan tubuh akan membunuh bakteri yang masuk
ke dalam tubuh, tetapi kadang-kadang bakteri tersebut mampu berkembang dan
menyebabkan infeksi. Bagian tubuh yang mengalami kerusakkan jaringan (nekrosis)
atau suplai aliran darahnya sedikit merupakan tempat-tempat yang disenangi oleh
bakteri anaerob untuk tumbuh dan berkembang karena miskin akan oksigen. Keadaan
yang kurang mengandung oksigen dapat disebabkan karena penyakit pembuluh darah,
keadaan syok, trauma/cedera dan tindakkan pembedahan.
Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi di seluruh
bagian tubuh. Misalnya:
Mulut, kepala dan leher. Infeksi dapat terjadi pada saluran akar gigi, gusi, rahang, tonsil, tenggorok, sinus-sinus dan telinga.
Mulut, kepala dan leher. Infeksi dapat terjadi pada saluran akar gigi, gusi, rahang, tonsil, tenggorok, sinus-sinus dan telinga.
Paru. Bakteri anaerob menyebabkan pneumonia, abses paru,
infeksi pada salaput pembungkus paru (empiema) dan pelebaran bronkhus pada paru
(bronkiektasis).
Rongga perut. Infeksi bakteri anaerob didalam perut
membentuk abses, radang selaput rongga perut (peritonitis) dan radang usus
buntu (apendisitis).
Saluran kelamin wanita. Bakteri anaerob menyebabkan abses
panggul, penyakit radang panggul, peradangan dinding rahim (endometritis) serta
infeksi panggul yang diikuti keguguran atau persalinan prematur.
Kulit dan jaringan lunak. Bakteri anaerob sering
menyebabkan ulkus pada penderita diabetes, gangren, infeksi yang merusak
lapisan kulit sebelah dalam dan jaringan serta luka infeksi akibat gigitan.
Susunan saraf pusat. Bakteri anaerob menyebabkan
pembentukkan abses pada otak dan susunan saraf pada tulang belakang.
Aliran darah. Bakteri anaerob dapat ditemukan di dalam
aliran darah penderita yang sakit (keadaan ini disebut bakteremia).
GOLONGAN
DARAH
Golongan darah
adalah ciri khusus darah
dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat
dan protein
pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang
paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus
(faktor Rh).Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
Individu dengan golongan darah A
memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.
Individu dengan golongan darah B
memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi
terhadap antigen A dalam serum darahnya.
Individu dengan golongan darah AB
memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan
antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah
AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah
AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah O
memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A
dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan
darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor
universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat
menerima darah dari
Cara pengujian golongan
darah adalah beberapa hal yang sudah tertera dalam cara kerja.
Kemudian untuk menentukan golongan darah seseorang adalah dengan mencocokkan
dengan ketentuan sebagai berikut :
1.
Bila sample darah + zat anti A = menggumpal,
berarti golongan darah A
2.
Bila sample darah + zat anti B = menggumpal, maka
golongan darah B.
3.
Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal
dan ditambah zat anti B = menggumpal, berarti golongan darah AB.
4.
Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal
dan ditambah zat anti B = tidak menggumpal, berarti golongan darah O
HUKUM
NEWTON
1.
HUKUM NEWTON I
HUKUM NEWTON I disebut juga hukum
kelembaman (Inersia).
Sifat lembam
benda adalah sifat mempertahankan keadaannya, yaitu keadaan tetap diam atau
keaduan tetap bergerak beraturan.
Defenisi : Setiap
benda akan tetap bergerak lurus beraturan atau tetap dalam keadaan diam jika
tidak ada resultan
gaya (F) yang
bekerja pada benda itu, jadi:
F = 0 a = 0 karena v=0 (diam), atau v= konstan
(GLB)
2.
HUKUM NEWTON II
a = F/m
∑F = m.a
∑F = jumlah gaya-gaya pada benda
m = massa benda
a = percepatan benda
Rumus ini sangat penting karena
pada hampir semna persoalan gerak {mendatar/translasi (GLBB) dan melingkar
(GMB/GMBB)} yang berhubungan dengan percepatan den massa benda dapat
diselesaikan dengan rumus tersebut.
3.
HUKUM NEWTON III
Jika suatu
benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda kedua tersebut mengerjakan
juga gaya pada benda pertama, yang besar gayanya = gaya yang diterima tetapi
berlawanan arah. Perlu diperhatikan bahwa kedua gaya tersebut harus bekerja
pada dua benda yang berlainan.
F aksi = - F reaksi
N dan T1 = aksi reaksi (bekerja
pada dua benda)
T2 dan W = bukan aksi reaksi
(bekerja pada tiga benda)
KALOR
U = Q – W
Keterangan :
Delta U = Perubahan Energi Dalam
Q
= Kalor
W
= Kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar